CNN Indonesia
Jumat, 06 Jun 2025 05:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Patrick Kluivert membeberkan alasan mengapa banyak menurunkan pemain Liga 1 saat Timnas Indonesia menang 1-0 atas China, sampai mengesampingkan pemain diaspora.
Dalam pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan pada Kamis (5/6) malam tujuh pemain Liga 1 diberi kesempatan main.
Pemain Liga 1 yang tampil dalam laga tersebut adalah Rizky Ridho, Yakob Sayuri, Ricky Kambuaya, Egy Maulana Vikri, Beckham Putra, Stefano Lilipaly, dan Ramadhan Sananta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini membuat sejumlah diaspora, seperti Jordi Amat, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, dan Shayne Pattynama, termasuk Mees Hilgers tak dapat menit main.
"Buat saya yang paling penting adalah pemain bisa menunjukkan kualitas. Kalau begitu [berkualitas] mereka akan punya peluang main, mau naturalisasi atau lokal tidak ada bedanya."
"Tidak ada yang berbeda, semuanya berdasarkan kemampuan pemain. Saya juga memang memberi kesempatan bagi pemain lokal kalau memang mereka layak," ujarnya saat jumpa pers.
Sedari awal dipercaya PSSI menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia, Kluivert memang berniat memberi kesempatan pemain lokal. Ia tak ingin fokus hanya pada pemain naturalisasi.
"Saya juga sudah bilang sejak awal diumumkan sebagai pelatih bahwa saya ingin lihat semua pemain lokal karena saya sangat menghormati para pemain lokal," kata pria asal Belanda ini.
"Jika mereka menunjukkan kualitas, saya akan beri kesempatan. Apalagi saya merasa pencampuran pemain lokal dan diaspora membuat tim semakin kuat," ucapnya menjelaskan.
Menurut Kluivert, status pemain naturalisasi tak otomatis jaminan mendapat tempat di Timnas Indonesia. Baginya kualitas pemain bersama klub dan di latihan Timnas Indonesia jadi ukuran.
"Soal pemain naturalisasi, mereka tidak dijamin selalu main. Mereka juga harus bersaing dengan pemain lokal," kata pelatih yang dikontrak PSSI untuk menggantikan Shin Tae Yong ini.
(abs/jal)