Jakarta, CNN Indonesia --
Pare adalah buah hijau berbintik dari keluarga labu-labuan yang sering dimasak sebagai sayuran. Lantas, apa yang terjadi jika kita makan pare setiap hari?
Belakangan, pare memang cukup populer dalam bentuk suplemen. Kandungan senyawa alami di dalam pare dipercaya memiliki beragam manfaat kesehatan.
Dalam satu porsi sekitar 100 gram (g) pare mengandung serat yang cukup tinggi serta vitamin dan mineral penting. Sebut saja vitamin C, folat, dan kalium.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kandungan serat pada pare juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama. Vitamin C berperan sebagai antioksidan kuat yang mendukung sistem imun, sedangkan kalium berkontribusi dalam menjaga keseimbangan tekanan darah.
Dengan kalori yang rendah namun kaya nutrisi, pare menjadi pilihan sehat untuk mendukung pola makan seimbang.
Yang terjadi pada tubuh saat makan pare setiap hari
Di Indonesia pare banyak diolah jadi banyak sajian. Salah satunya dikukus sebagai teman siomay lalu dibanjur bumbu kacang dan kecap.
Selain itu, pare juga bisa ditumis seperti sayuran pada umumnya.
Tapi, apa yang terjadi pada tubuh saat makan pare setiap hari? Berikut di antaranya, melansir Very Well Health.
1. Kadar gula darah turun
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pare secara rutin dalam dosis tertentu, sekitar 2 ribu miligram (mg) per hari, dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Dalam studi terhadap penderita prediabetes, pare terbukti memiliki efek menurunkan gula darah dibandingkan plasebo.
Meski menjanjikan, diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan efektivitasnya secara klinis dan jangka panjang.
2. Tekanan darah turun
Ilustrasi. Tekanan darah turun, salah satu hal yang terjadi pada tubuh saat makan pare setiap hari. (Istockphoto/GlobalStock)
Beberapa orang menggunakan pare sebagai terapi tambahan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Namun, sejauh ini hasil penelitian masih beragam.
Sebagian studi menunjukkan bahwa pare belum memberikan dampak signifikan terhadap tekanan darah, sehingga perlu kajian ilmiah lebih besar untuk mengetahui potensinya secara pasti.
3. Risiko kanker turun
Pare mengandung senyawa bioaktif seperti triterpenoid, asam fenolik, dan flavonoid yang menunjukkan potensi antikanker dalam studi laboratorium dan hewan. Senyawa ini diyakini mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tertentu.
Meski hasilnya menjanjikan, manfaat ini masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih luas pada manusia.
4. Berat badan turun
Serat dalam pare membantu memperlambat proses pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mencegah makan berlebihan.
Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa ekstrak pare dapat menghambat pembentukan lemak dalam tubuh.
Namun, efektivitasnya pada manusia masih memerlukan bukti lebih lanjut.
5. Kadar kolesterol turun
Dalam studi pada hewan, ekstrak pare yang belum matang terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan lipoprotein jahat akibat diet tinggi lemak.
Jika efek serupa dapat dibuktikan pada manusia, pare bisa menjadi salah satu bahan alami yang membantu menjaga kesehatan jantung.
Penelitian awal pada hewan menunjukkan bahwa pare mungkin memiliki aktivitas anti-anemia. Namun, bukti ini masih sangat awal dan belum bisa dijadikan dasar penggunaan pare sebagai terapi anemia pada manusia tanpa kajian lanjutan.
Meski pare menjanjikan berbagai manfaat kesehatan, sebaiknya konsumsi dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan.
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis sebelum menjadikan pare sebagai bagian dari pola makan harian.
(tis/asr)