Industri Film Sekarat Bukan karena Penonton, James Gunn Ungkap Penyebabnya / Foto: Instagram
Jakarta, Insertlive -
Kepala DC Studios, James Gunn, melontarkan pernyataan mengejutkan soal kondisi industri film saat ini.
Penyebab utama matinya industri film bukan karena penonton enggan datang ke bioskop melainkan karena banyak film dibuat tanpa skenario yang matang.
"Saya yakin bahwa alasan industri film mati bukanlah karena orang-orang tidak ingin menonton film. Bukan karena layar beranda menjadi begitu bagus. Alasan nomor satu adalah karena orang-orang membuat film tanpa skenario yang lengkap," ungkap James Gunn pada Rolling Stone, Kamis (19/6).
Gunn bahkan mengaku baru saja menghentikan salah satu proyek film DC meski sudah mendapatkan lampu hijau.
IKUTI QUIZ
Sutradara berusia 58 tahun ini menghentikan proyek tersebut dengan alasan naskah film belum mencapai standar kualitas yang diinginkannya.
"Semua orang ingin membuat film itu. Film itu sudah mendapat lampu hijau, siap tayang. Tapi skenarionya belum siap. Dan saya tidak bisa membuat film yang skenarionya tidak bagus," tegasnya.
Pria asal Missouri ini menambahkan bahwa proyek-proyek DC seperti Supergirl, Lanterns, dan Clayface memiliki naskah yang kuat sejak awal.
"Kami punya naskah-naskah yang sangat menguntungkan kami. Entah pilihan kami bijak, atau ini kombinasi dari keberuntungan dan keputusan yang tepat," katanya.
Gunn juga menyinggung soal tekanan produksi yang sempat dialami Marvel Studios. Ia menyebut kebijakan Disney untuk memperbanyak konten demi mendongkrak Disney+ justru menjadi bumerang.
"Itu tidak adil. Itu tidak benar. Dan itu menghancurkan mereka," kritiknya.
Berbeda dengan Marvel, Gunn memastikan bahwa DC Studios tidak memiliki kewajiban untuk memproduksi sejumlah film atau serial tiap tahun.
Gunn menekankan bahwa setiap proyek akan diluncurkan hanya jika naskahnya benar-benar berkualitas.
"Tak ada yang akan dijalankan sebelum ada skenario yang secara pribadi saya sukai," tegasnya.
Film pertama dari DC Universe versi Gunn, Superman, dijadwalkan rilis bulan depan.
Sementara Supergirl: Woman of Tomorrow telah menyelesaikan proses syuting dan siap tayang pada 2026. Film Clayface juga dikabarkan akan dirilis tahun depan.
Di luar itu, Gunn memastikan bahwa sekuel The Batman masih menjadi prioritas penting bagi DC Studios, meski semesta karakter DC kini tengah berevolusi.
(ikh/fik)
Tonton juga video berikut: