CNN Indonesia
Kamis, 12 Jun 2025 21:05 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Indonesia dan Malaysia kini memiliki persamaan soal keberadaan pemain naturalisasi yang dominan, namun pengamat sepak bola Vietnam menilai ada perbedaan di antara kedua negara.
Vietnam merasakan kekalahan dari Indonesia dan Malaysia yang sama-sama menggunakan pemain-pemain naturalisasi. Sebelumnya Skuad Garuda dan Harimau Malaya sama-sama kesulitan menghadapi skuad Bintang Emas.
Timnas Indonesia menang 1-0 dua kali dan 3-0 atas Vietnam dalam tiga perjumpaan pada 2024. Sementara Malaysia membantai anak asuh Kim Sang Sik dengan skor 4-0 pada Kualifikasi Piala Asia 2027 yang baru berlangsung dua hari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentator Quang Huy menilai ada perbedaan dalam langkah naturalisasi pemain yang dilakukan Indonesia dan Malaysia.
"Meski banyak pemain non-Malaysia, mereka terus mengembangkan skuad dan menambah pemain naturalisasi. Ini menghilangkan identitas tim, pemain hanya tahu nama satu sama lain ketika berkumpul bersama. Tetapi kemenangan adalah hal penting dalam olahraga," kata Quang Huy dikutip dari Soha.
"Bagi Indonesia, mereka tidak memilih cara yang sama seperti Malaysia. Mereka merekrut orang-orang dengan darah Indonesia, kebanyakan dari Belanda. Malaysia belajar banyak dari Indonesia dan melihat ke Amerika Selatan, seperti Argentina dan Brasil, di mana banyak talenta yang tidak bisa membela negara Amerika Selatan," ucapnya lagi.
Ada perbedaan lain lagi antara dua negara serumpun dalam pemberian paspor demi kebutuhan kejayaan di lapangan hijau.
"Sementara Malaysia hanya mencari hasil jangka pendek, Indonesia bertujuan untuk pengembangan yang berkelanjutan. Kendati demikian, secara umum, pemain-pemain Malaysia dan Indonesia sangat impresif dan bisa menjadi tantangan baru tidak hanya buat tim Asia Tenggara tetapi juga Asia," terang Quang Huy.
Dalam dua tahun terakhir, PSSI mendatangkan pemain-pemain dengan keturunan Indonesia yang berada di Eropa. PSSI tak lagi menaturalisasi pemain tanpa darah keturunan.
Sementara Malaysia baru saja mendatangkan tujuh pemain baru dari Eropa dan Amerika Selatan dengan darah keturunan. Ketujuh pemain itu menambah daftar pemain naturalisasi yang dimiliki sebelumnya.
(nva/jal)