1 day ago
2
Jakarta, CNN Indonesia --
Kritikus melontarkan berbagai penilaian untuk Mission: Impossible - The Final Reckoning yang sudah tayang di bioskop. Meski sebagian besar puas dengan aksi ekstrem Tom Cruise, ada pula kritikus yang merasa cerita Final Reckoning bisa digarap lebih baik.
Penilaian kritikus secara umum sebenarnya masih didominasi ulasan positif, terutama ratusan ulasan yang terhimpun dalam situs agregator Rotten Tomatoes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mission: Impossible - The Final Reckoning mencetak skor kritikus 80 persen dari 321 ulasan yang masuk per Selasa (27/5). Skor kritikus itu juga senada dengan penilaian penonton umum yang mencapai 89 persen dari 5.000 lebih rating.
Namun, capaian Final Reckoning masih kalah dari beberapa rilisan M:I terakhir, seperti Fallout (2018) yang meraih skor kritikus 98 persen, Dead Reckoning Part One (2023) yang mencetak 96 persen, atau Rogue Nation (2015) dan Ghost Protocol (2011) dengan 94 persen.
Sebagian besar kritikus yang memuji Mission: Impossible 8 mengagumi aksi Tom Cruise yang kembali menggila sebagai Ethan Hunt. Stephen Romei, kritikus dari The Australian, menilai film itu menakjubkan dan mendebarkan sejak awal hingga akhir.
"Sungguh menakjubkan untuk ditonton dan ini adalah hiburan murni yang mendebarkan sejak awal sampai akhir," ujar Romei pada Jumat (23/5).
Beberapa kritikus lain tetap mengakui Final Reckoning sebagai film yang layak disaksikan di layar lebar, terlepas dari kekurangan di berbagai aspeknya.
Kritikus Philip De Semlyen menilai film itu memang tetap memiliki kekurangan, termasuk dari penulisan cerita di antara aksi-aksi Ethan Hunt. Namun, terlepas dari itu, ia meyakini penonton tidak akan dibuat kecewa oleh Tom Cruise.
Hal serupa diutarakan Manohla Dargis dalam ulasannya di New York Times. Ia membenarkan bahwa Final Reckoning punya cerita yang tak masuk akal, tetapi eksekusi film ini justru membuktikan bahwa waralaba blockbuster dapat punya kualitas apik jika dikerjakan dengan penuh komitmen.
"Jika Anda mencari kekurangan, The Final Reckoning pasti memilikinya. Namun dengan deretan aksi yang penuh adrenalin seperti ini, tidak akan ada yang kecewa," ujar De Semlyen dalam ulasannya di Time Out.
"Final Reckoning sangat konyol, tetapi ini adalah contoh model tontonan blockbuster dalam suguhan yang paling mulus, dan saya menikmati ini secara menyeluruh terlepas dari kesan klise yang muncul," ujar Dargis dari New York Times.
Sementara itu, komentar pedas dari kritikus untuk Mission: Impossible - Final Reckoning sebagian besar ditujukan kepada hal-hal di luar elemen aksi.
Amy Nicholson, kritikus yang menulis ulasan untuk Los Angeles Times, kecewa karena film kedelapan ini nihil dialog bermakna. Menurut Amy, dialog yang muncul bahkan hanya seperti poin-poin presentasi saja.
Kritikus Stephanie Zacharek juga menyoroti kekurangan dari segi cerita. Terlepas dari visual dan aksi yang megah, Final Reckoning punya cerita dan dialog yang membingungkan.
"Hampir tidak ada percakapan, hanya rencana yang disampaikan dalam poin-poin bak proyek penelitian kelompok," ungkap Amy.
"Ini megah, mewah, dan kadang-kadang sangat indah untuk dilihat. Masalahnya terdapat di cerita: dikemas dengan dialog gamblang, ini rasanya seolah-olah ditulis untuk dicerna dalam 10 atau 15 menit," tulis Zacharek dari TIME Magazine.
Mission: Impossible - The Final Reckoning masih diarahkan oleh Christopher McQuarrie. Ia menjadi sutradara yang telah bekerja sama dengan Tom Cruise di banyak film, termasuk empat rilisan terakhir saga M:I.
Nama-nama familier dalam waralaba M:I siap kembali muncul bersama Tom Cruise, seperti Ving Rhames, Simon Pegg, Henry Czerny, dan Angela Bassett. Ada pula Hayley Atwell, Esai Morales, Pom Klementieff, dan Greg Tarzan Davis yang kembali bergabung setelah muncul dalam M:I 7.
M:I - The Final Reckoning juga menampilkan nama-nama baru, seperti Hannah Waddingham, Nick Offerman, dan Janet McTeer.
(frl/end)
