Sebelum dengan Xiaomi, Leica lebih dulu berkolaborasi dengan setidaknya dua brand smartphone/eletronik lain untuk sempurnakan kualitas kamera. Ya, nggak cuma Huawei yang dulu sudah sempat, juga ada Sharp yang masih berlanjut sampai sekarang. Dengan Sharp AQUOS R9 menjadi salah satu smartphone hasil kolaborasi keduanya, dan bisa dibilang perdana hadir resmi.
Ya, untuk seri-seri sebelumnya, smartphone AQUOS hadir tanpa label Leica untuk pasar selain negara asalnya. Namun sejak kehadiran Sharp AQUOS R9, nampaknya kolaborasi bersama Leica diperluas, sehingga unit yang dijual di wilayah selain Jepang pun tetap membawa embel-embel tersebut. Tentu ekspektasi saya menjadi cukup tinggi, mengingat smartphone yang membawa embel-embel Leica, konsisten bisa berikan hasil atau karakteristik lebih menarik.
Usaha Sharp untuk akhirnya hadirkan opsi smartphone mereka secara lengkap di Indonesia memang patut diapresiasi, meski memang harga yang disasar tidaklah murah. Dan untuk banderol harga cukup premium, Sharp AQUOS R9 hadir membawa diferensiasi menarik, meski masih banyak yang bisa ditingkatkan agar bisa semakin bersaing. Berikut ulasan lengkapnya.
Desain

Bila Gizmo friends mencari smartphone dengan desain yang tidak mainstream dan memiliki ciri khas tersendiri, boleh melirik opsi dari Sharp satu ini. Dari tampilannya, desain Sharp AQUOS R9 terlihat cukup kaku, namun juga stylish dalam saat yang bersamaan. Berkat sudut-sudutnya yang tegas, namun dengan modul kamera yang sengaja tak dibuat simetris.
Peletakkan kedua sensor kameranya mengingatkan saya dengan iPhone 13, namun tak bisa dibilang mirip juga, karena bentuk modulnya berbeda. Teks “Leica” di belakang juga berikan daya tarik tersendiri, supaya bodi belakangnya tak begitu terlihat polos. Selain warna putih, warna hijau pada unit Sharp AQUOS R9 yang saya ulas, menurut saya terlihat lebih menarik.





Hijaunya pas, tidak terlalu cerah atau gelap. Hanya saja karena bodi belakangnya pakai permukaan kaca glossy, membuatnya sangat mudah membekas sidik jari, sehingga tergolong mudah kotor. Meski begitu, bodi Sharp AQUOS R9 terasa sangat solid dalam genggaman, berkat ketebalan 8,9mm dan bobot 195 gram, dipadukan bingkai aluminium.
Oh ya, modul kamera belakang Sharp AQUOS R9 memang sengaja dirancang tidak simetris oleh sang desainer Kazushige Miyake, disebut agar memberikan efek simpel namun juga berbeda. Selain membawa sertifikasi IP68, Sharp AQUOS R9 juga membawa standar militer MIL-STD-810G. Dan uniknya, slot kartu SIM bisa dibuka tanpa memerlukan alat bantu. Jadi jangan kaget kalau kamu tak menemukan pelontar kartu SIM di dalam paket penjualan, ya.
Layar

Keahlian Sharp dalam menghadirkan kualitas panel TV tingkat tinggi, juga turut dibawa ke smartphone kelas flagship-nya satu ini. Dari tampak depan, layar Sharp AQUOS R9 terlihat ekspansif. Dalam dimensi 6,5 inci, keempat bezelnya terlihat sama tipisnya, memberikan impresi positif. Tentu sudah menggunakan panel OLED dalam resolusi full HD+.
Yang spesial adalah jenis panel Pro IGZO OLED, diturunkan dari teknologi TV-nya, diklaim bisa memberikan efisiensi daya lebih baik dibandingkan panel OLED standar. Sementara nilai refresh-ratenya variatif, mulai 1Hz sampai 240Hz. Ya, 240Hz! Secara angka memang terdengar jauh lebih tinggi dibandingkan 120Hz. Namun kenyataannya, memiliki tingkat kemulusan yang masih setara.

Tingkat kecerahan maksimumnya mencapai 1500 nits, sehingga tidak ada masalah ketika menggunakan Sharp AQUOS R9 di bawah sinar terik matahari sekalipun. Dukungan Dolby Vision pun tersedia, serasi dengan kehadiran fitur Dolby Atmos pada audionya. Meski begitu, Sharp memutuskan untuk mengintegrasikan sensor sidik jari ke dalam tombol power, alih-alih berjenis in-display.
Setidaknya, side fingerprint sensor milik Sharp AQUOS R9 tergolong responsif, juga dengan peletakkan tombol yang terasa pas ketinggiannya. Sebagai alternatif, ada opsi face unlock yang tetap bisa mengenali wajah meski sedang mengenali masker. Overall, aspek layar smartphone satu ini tergolong memuaskan, sesuai dengan segmen yang disasar.
Kamera

Karena membawa embel-embel Leica, terutama dengan banderol harga yang tidak murah, tentu ekspektasi saya ketika ingin menjajal kualitas kamera Sharp AQUOS R9 cukup tinggi. Secara spesifikasi di atas kertas, sudah tergolong mengesankan. Di mana ada tiga sensor 50MP, satu di depan, dan dua di belakang. Ya, sayangnya masih belum punya sensor telefoto khusus.
Sensor utamanya berukuran cukup besar di 1/1,55 inci, sudah disupervisi oleh Leica, menggunakan lensa Leica Hektor, dan mendukung OIS. Sementara sensor ultra-widenya sudah mendukung autofokus, sehingga bisa digunakan untuk ambil foto makro berkualitas. Tidak banyak fitur ekstra yang dihadirkan di dalam aplikasi kameranya, maupun pilihan tone warna seperti kolaborasi Xiaomi dan Leica, misalnya.

Lalu bagaimana dengan hasil fotonya? Overall, kamera Sharp AQUOS R9 memberikan karakteristik foto yang lebih natural, tanpa banyak pemrosesan. Sebagian orang mungkin menganggap terlihat pucat pada beberapa skenario, sementara sebagian lain menganggapnya lebih true-to-life, dan lebih nyaman ketika ingin diolah lebih jauh menggunakan editor foto lanjutan.
Karena pemrosesan yang cukup sederhana, hasil gambar ketika memasuki pencahayaan yang lebih redup, terlihat lebih halus dengan sedikit noise terlihat—terutama saat menggunakan sensor ultra-wide. Dan yang menurut saya perlu dioptimalkan lebih jauh, adalah hasil foto selfie-nya.
Dalam kondisi pencahayaan indoor yang masih tergolong terang pun, tingkat noise dan warna masih agak kurang. Dan untuk pemrosesan foto portrait, terasa cukup lama—rasanya bukan karena chipset, namun lebih ke algoritma software yang masih harus dibuat lebih matang.
Lebih lengkapnya, Gizmo friends bisa cek hasil foto lengkap dari kamera Sharp AQUOS R9 lewat album berikut ini.
Kamera Sharp AQUOS R9 juga tentu sudah sanggup merekam video hingga resolusi 4K, dan diberikan sejumlah mode yang bisa dijajal lebih jauh seperti Cinematic Mode dan Night Video Mode. Overall, sudah sangat cukup untuk dibagikan ke media sosial, dengan dukungan stabilisasi hybrid (EIS+OIS). Namun untuk kualitas terbaik, ada baiknya untuk merekam momen pada kondisi pencahayaan berlimpah saja.
Fitur

Karena sejatinya sudah debut sejak pertengahan tahun lalu, maka wajar bila Sharp AQUOS R9 masih jalankan Android 14, dan perusahaan menjanjikan setidaknya bakal memberikan tiga kali pembaruan versi OS—dengan kata lain, mendukung hingga Android 17. Tampilan antarmukanya sendiri mengingatkan saya dengan Motorola.
Mengapa begitu? Karena tergolong clean, dengan kustomisasi yang minim. Serupa Motorola, Sharp hadirkan sebuah aplikasi khusus yang membantu pengguna Sharp AQUOS R9 eksplorasi fitur ekstra di dalamnya secara mudah dan intuitif—saya cukup terkesima dengan alur aplikasi ini, terasa bila diracik cukup serius agar memudahkan pengguna.
Fitur AI pada Sharp AQUOS R9 tidak begitu banyak, namun oke juga untuk dimanfaatkan dalam keseharian. Mulai dari kemampuan untuk transkrip rekaman suara hingga hasilkan ringkasan, sampai yang berkaitan dengan kamera seperti AI Live Shutter mirip Live Photos milik iPhone.
Aspek lain yang juga diutamakan, ada pada sektor audio. Selain mendukung Snapdragon Sound untuk codec nirkabel lebih tinggi, speaker stereo pada Sharp AQUOS R9 juga diklaim punya dimensi fisik lebih tinggi. Output-nya memang tergolong lantang, dan pas mengakomodir layarnya yang juga memuaskan.
Oh ya, Sharp AQUOS R9 juga masih dilengkapi dengan dukungan kartu microSD. Meski memang, slot-nya berjenis hybrid, sehingga kamu harus memilih ingin menggunakan dua kartu nanoSIM bersamaan atau satu nomor plus satu kartu penyimpanan.
Performa

Walaupun banderol harganya tergolong mahal, cip yang digunakan sebagai otak dari Sharp AQUOS R9, adalah Snapdragon 7+ Gen 3 dari Qualcomm. Cip tersebut dirilis Maret 2024 lalu, dan meski angka depannya bukan “8”, kemampuannya tak bisa dikesampingkan. Karena sejatinya memiliki arsitektur CPU sama persis dengan Snapdragon 8s Gen 4 rilisan beberapa pekan lalu.
Yang berbeda hanyalah clockspeed pada masing-masing intinya saja, namun setidaknya arsitektur CPU identik, sama-sama gunakan proses fabrikasi 4nm untuk efisiensi maksimal. Dipasangkan bersama RAM 12GB, performa Sharp AQUOS R9 terasa cukup gesit. Mungkin juga berkat OS-nya yang tergolong ringan dan Pixel-like, jadi tidak terasa ada lag atau stutter yang mengganggu sama sekali.
Sesekali bodinya terasa hangat, namun masih dalam taraf yang sangat wajar. Sebagai informasi, Sharp AQUOS R9 menjadi seri AQUOS pertama yang membawa pendingin berbasis vapor chamber khusus, demi memastikan sirkulasi panas di dalam bodinya tersebar lebih merata. Tentunya memberikan benefit ketika harus menggunakan smartphone lebih intensif, termasuk ketika mengakses kameranya dalam situasi panas siang hari, misalnya.
Baterai

Mengingat belum mengusung teknologi baterai silikon karbon terbaru, wajar bila kapasitas baterai Sharp AQUOS R9 “hanya” 5,000 mAh. Meski begitu, berkat penggunaan chipset dan panel layar yang tergolong efisien, daya tahannya terbilang baik. Sepadan atau sedikit lebih baik dibandingkan smartphone lain dalam kapasitas baterai setara.
Sehingga kamu tak perlu khawatir kehabisan daya sebelum malam hari selesai, termasuk ketika lebih intens akses aplikasi sekalipun. Yang sedikit mengecewakan bagi saya, adalah kecepatan mengisi dayanya. Karena hanya mendukung 30W saja—memang, masih sedikit lebih kencang dari iPhone, bahkan flagship seperti Galaxy S25 Edge.
Dengan begitu, memerlukan waktu sekitar satu jam lebih untuk isi daya dari nol sampai penuh. Setidaknya daya tahan baterai Sharp AQUOS R9 tergolong positif, sehingga kamu hanya perlu mengisi daya di akhir hari, atau keesokan paginya sebelum memulai hari. Lewat charger yang sudah termasuk ke dalam paket penjualan, tidak harus membelinya secara terpisah, dan bisa digunakan untuk perangkat lain termasuk MacBook Air.
Kesimpulan

Meski sudah lebih dari satu tahun sejak pertama kali debut di negara asalnya, Sharp AQUOS R9 tawarkan diferensiasi yang menarik. Desain stylish hasil kolaborasi dengan desainer khusus, tampilan antarmuka yang lebih clean tanpa banyak bloatware, sensor kamera utama yang tergolong andal, hingga performa yang tergolong bisa diandalkan.
Meski tak dapat dipungkiri, untuk banderol harga yang mencapai hampir Rp10 juta, kompetitor di pasaran bisa tawarkan performa jauh lebih kencang, setup kamera lebih lengkap, hingga software yang lebih stabil dengan jaminan pembaruan lebih lama. Semoga Sharp bisa melakukan pembenahan agar generasi selanjutnya punya daya saing lebih baik lagi.
Spesifikasi Sharp Aquos R9

General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | Sharp AQUOS R9 |
Released | 12 Desember, 2024 |
Status | Available |
Price | Rp9.999.000 |
Platform
Chipset | Qualcomm SM7675-AB Snapdragon 7+ Gen 3 (4 nm) |
CPU | Octa-core (1x2.8 GHz Cortex-X4 & 4x2.6 GHz Cortex-A720 & 3x1.9 GHz Cortex-A520) |
GPU | Adreno 732 |
RAM (Memory) | 12GB |
Storage | 256GB |
External Storage | Up to 1TB |
Operating System | Android 14 |
Design
Dimensions | 156 x 75 x 8.9 mm |
Weight | 195 gram |
Design Features |
Warna: Green, White Aluminum frame Gorilla Glass 5 (front) & Victus 2 (back) IP68 water & dust resistant MIL-STD-810G |
Battery |
5000 mAh 30W USB Power Delivery |
Display
Screen Type | IGZO OLED capacitive touchscreen, 1B colors, 240Hz refresh rate |
Size and Resolution | 6.5 inch, 2340x1080 |
Touch Screen | Yes |
Features |
PRO IGZO OLED display Dolby Vision Adaptive refresh rate 240Hz 2000 nits peak brightness |
Network
Network Frequency |
GSM, WCDMA, TD-LTE, FDD-LTE GSM: 850/900/1800/1900MHz WCDMA: Bands 1/5/8 FDD-LTE: Bands 1/3/5/8 TD-LTE: Bands 38/40/41 5G |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | 5G |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 50.3 MP, f/1.9, 23mm (wide), 1/1.55-inch, dual pixel PDAF, OIS; 50.3 MP, f/2.2, 13mm, 122-degree (ultrawide), 1/2.55-inch, PDAF |
Front | 50.3 MP, f/2.2, 23mm (wide), 1/2.88-inch, AF |
Flash | Yes |
Video | 4K, 30fps 1080P, 30/60fps 720P, 30/60fps, EIS |
Camera Features |
AI Scene Detection Manual Photo Manual Video Auto-cropping |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6/7, dual-band |
Bluetooth | 5.4, A2DP, LE |
USB | USB Type C |
GPS | GPS, aGPS, GLONASS, BDS |
HDMI | No |
Wireless Charging | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features |
- MP4/H.264/FLAC player - MP3/eAAC+/WAV player - Document viewer - Photo viewer/editor |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML5 |
Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM |
Sensors | Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.