19 hours ago
3
Arsip foto - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt/aa.
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pentingnya prinsip keberlanjutan dan inklusivitas dalam mewujudkan komitmen pembangunan nasional, khususnya di sektor infrastruktur.
“Pembangunan infrastruktur bukan sekadar menghubungkan jalan, pelabuhan, dan kota, tetapi juga memitigasi dampaknya,” ujar Sri Mulyani usai menghadiri International Conference on Infrastructure (ICI) 2025, dikutip dari akun Instagram @smindrawati, Jumat (13/6/2025).
Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Dibutuhkan peran aktif sektor swasta, kemitraan strategis, serta inovasi pembiayaan guna memastikan proyek-proyek infrastruktur berjalan efektif dan berkelanjutan.
Untuk mendukung hal tersebut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pemerintah terus memperkuat berbagai kebijakan dan instrumen pendukung. Salah satunya adalah penerapan kerangka kerja berbasis environmental, social, and governance (ESG) yang telah digunakan sejak 2022 dalam pembiayaan infrastruktur.
Lewat kerangka kerja tersebut, pemerintah berhasil menarik investasi sebesar 18,8 miliar dolar AS.
Pemerintah juga mendorong proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU/PPP) melalui berbagai skema pendukung, seperti Project Development Facility (PDF), Viability Gap Fund (VGF), dan penjaminan melalui Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (IIGF) yang dikelola oleh PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Selain itu, skema Availability Payment juga diterapkan untuk sejumlah proyek strategis nasional.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
