Usai Dihujani Kritik Sebut Pemerkosaan Massal 1998 Tanpa Bukti, Fadli Zon Klarifikasi Begini

8 hours ago 1

Menteri Kebudayaan Fadli Zon

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon belakangan ini dikritik berbagai pihak. Terkait pernyataannya yang menyebut pemerkosaan massal di tahun 1998 belum ada bukti.

Kritik datang dari berbagai pihak. Ia lalu mengklarifikasi pernyataannya melalui keterangan tertulis.

“Penting untuk senantiasa berpegang pada bukti yang teruji secara hukum dan akademik, sebagaimana lazim dalam praktik historiografi. Apalagi menyangkut angka dan istilah yang masih problematik,” kata Fadli dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (16/5/2025).

Kader Partai Gerindra itu menanyakan penggunaan kata massal. Menurutnya, itu masih menjadi perdebatan di kalangan akademik selama dua dekade terakhir.

“Berbagai tindak kejahatan terjadi di tengah kerusuhan 13-14 Mei 1998, termasuk kekerasan seksual. Namun terkait ‘perkosaan massal’ perlu kehati- hatian karena data peristiwa itu tak pernah konklusif,” ujarnya.

Di sisi lain, Fadli mengaku pihaknya mengakui segala bentuk kekerasan dan perundungan seksual menyalahi nilai kemanusiaan/

“Sebaliknya, segala bentuk kekerasan dan perundungan seksual terhadap perempuan adalah pelanggaran terhadap nilai kemanusiaan paling mendasar, dan harus menjadi perhatian serius setiap pemangku kepentingan,” terang Fadli.

Adapun pernyataan Fadli yang menyebut pemerkosaan massal belum ada bukti disampaikan dalam sebuah wawancara. Bersama degan jurnalis senior Uni Lubis

“Ada pemerkosaan massal, betul enggak ada pemerkosaan massal? Pemerkosaan massal kata siapa itu? Enggak pernah ada proof-nya. Itu adalah cerita. Kalau ada tunjukkan, ada enggak di dalam buku sejarah itu? Enggak ada," kata Fadli Zon dalam sinar yang ditayangkan di YouTube IDN Times.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi