Indonesia Negara Paling Sejahtera Versi Studi GFS Harvard, Kok Bisa?

2 days ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Studi Universitas Harvard melaporkan bahwa Indonesia jadi negara dengan masyarakatnya yang paling sejahtera atau flourisihing.

Istilah flourishing dalam studi-studi psikologi sosial dimaknai sebagai perasaan sejahtera atau makmur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenapa bisa laporan penelitian sekelas the Global Flourishing Study (GFS) oleh para periset Harvard, Baylor University dan Gallup menempatkan RI di posisi teratas?

Studi itu rupanya mengambil indikator persepsi terkait kepuasan hidup yang tinggi, hubungan sosial yang kuat, dan partisipasi religius, sebagai standar penilaian utama, dikutip dari South China Morning Post.

Studi itu menanyakan sekitar 200 ribu responden dari 23 negara dan wilayah tentang lima aspek utama dalam hidup mereka.

Kelima aspek itu antara lain kebahagiaan dan kepuasan hidup, kesehatan mental dan fisik, makna dan tujuan hidup, karakter dan kebijaksanaan, serta kerekatan hubungan sosial.

Survei dilakukan pada 2022 dan 2024 untuk memperluas cakupan Laporan Kebahagiaan Dunia tahunan yang kerap menampilkan negara-negara Nordik di posisi teratas sebagai negara yang paling bahagia di dunia.

Meski demikian, para peneliti di GFS kali ini menilai bahwa barometer tersebut tidak lantas bisa menggambarkan "keutuhan kesejahteraan." Laporan terbaru itu dibuat oleh para peneliti GFS seperti Byron Johsnon, Tyler J VanderWeele, dan Brendan Case yang kemudian dipublikasi dalam rubrik opini di The New York Times pada 30 April.

"Peringkat ini (penelitian sebelumnya) memperkuat anggapan utama tentang tatanan politik dan ekonomi global kita: negara miskin tidak bahagia karena mereka miskin, dan kemakmuran merupakan prasyarat krusial untuk kemakmuran individu dan masyarakat," tulis para ilmuwan tersebut.

"Kami bertiga memahami kebahagiaan atau kemakmuran secara lebih luas: sebagai suatu keadaan di mana semua aspek kehidupan Anda relatif baik, termasuk lingkungan sosial di tempat Anda tinggal," lanjut laporan para peneliti itu di The New York Times.

Sementara itu, Indonesia berada di posisi teratas berdasarkan lima aspek sebagai variabel utama dengan nilai 8,47. Berikutnya ada negara Meksiko dan Filipina di posisi kedua dan ketiga.

Negara maju seperti Jepang justru berada di posisi terendah dengan nilai indeks tingkat 'kesejahteraan' sebesar 5,93.

China dan Hong Kong juga berada peringkat 16 dan 17, sedikit lebih baik daripada Jerman, Swedia, Australia, dan Inggris, namun berada di bawah Amerika Serikat.

Sebaliknya, Israel yang kini masih diselimuti konflik lantaran agresi negara itu ke Palestina, berada di urutan keempat.

"Indonesia kerap kali dikontraskan dengan kemajuan di Jepang dalam pembahasan internasional tentang pembangunan, dikutip sebagai apa yang disebut perangkat kelas menengah, di mana pertumbuhan ekonomi mandek sebelum sampai level pendapatan kelas atas. Namun, studi kami menunjukkan bahwa fokus pada pertumbuhan ekonomi menunjukkan hanya bagian cerita," demikian laporan para peneliti GFS.

Hasil penelitian itu juga sudah dipublikasi dipublikasi di jurnal Nature pada awal Mei. Studi itu menemukan bahwa kemakmuran sebagian besar dimulai kemudian dalam hidup karena responden yang menjadi subjek penelitian berusia antara 18 hingga 49 tahun melaporkan tingkat kesejahteraan yang rendah.

Sementara itu, tren tersebut bervariasi di sejumlah negara. Di Hong Kong dan Jepang misalnya, pola menunjukkan bentuk J, "individu-individu yang lebih muda secara rata-rata, sedikit lebih merasa sejahtera dibandingkan usia menengah, tapi sedikit lebih rendah dibandingkan usia lanjut."

Beda lagi dengan Indonesia dan China yang menunjukkan "para individu di usia menengah secara rata-rata lebih merasa sejahtera dibandingkan usia yang lebih muda dan usia lanjut."

Studi itu juga mengambil kesimpulan bahwa partisipasi di kegiatan kelompok, terutama menghadiri layanan keagamaan dan aktivitas warga "secara umum diasosiasikan dengan kesejahteraan yang lebih baik" dan bisa mendongkrak "pemaknaan dan tujuan hidup setiap individu."

(bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi