
FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) secara resmi menunjuk dan mengumumkan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026
Adapun penunjukkan dua negara ini sebagai tuan rumah zona Asia bukan sekadar keputusan teknis.
Penunjukkan ini kemudian disorot tajam oleh salah satu pengamat sepakbola Indonesia, Akmal Marhali.
Akmal Marhali menyebut penunjukkan Qatar dan Arab Saudi ada kaitannya dengan para politisi yang punya kepetingan.
“Menurut saya hal itu adalah keputusan politis yang sarat kepentingan. Dalam format kompetisi yang hanya mempertemukan tiga tim per grup dalam sistem round-robin satu kali, keuntungan sebagai tuan rumah menjadi sangat menentukan,” kata Akmal.
“Dan kini, dua negara yang juga peserta justru mendapat hak istimewa itu,” ujarnya.
Akmal pun menyebut Qatar dan Arab Saudi merupakan dua negara yang punya kekuasaan khususnya di sepakbola Asia.
“Perlu kita ketahui bersama, Qatar dan Arab Saudi bukan pemain baru dalam panggung kekuasaan sepak bola Asia,” tuturnya.
“Qatar telah membuktikan kapasitasnya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, dengan investasi infrastruktur mencapai USD 67 miliar dan menghasilkan sport tourism senilai USD 220 miliar,” tambahnya.
“Sementara Arab Saudi, melalui Public Investment Fund (PIF), membangun Saudi Pro League dengan mendatangkan bintang-bintang dunia seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Karim Benzema,” sebutnya.
“Tak hanya itu, Arab Saudi juga telah ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Asia 2027 dan berbagai turnamen kelompok usia hingga 2028. Bahkan, negeri petro dollar itu sudah ditetapkan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034,” lanjutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: